(Makassar,Humas Man 2 makassar) Berbekal riset tentang busuk buah cacao MAN 2 Kota Makassar meraih medali perak pada Kompetisi science national yang diselenggarakan oleh Kedutaan besar australia senin 14 mei 2018. Kompetisi sains yang diselenggarakan oleh Austrade diikuti oleh siswa setingkat kelas ix sampai tingkat xi se indonesia. Competisi digelar dari 1 januari hingga 15 april 2018.
Competisi bertujuan untuk membangun keingin tahuan siswa terhadap aplikasi STEM (Science Technologi Enginering MAthematics)dalam kehidupan.Peserta dapat memilih salah satu topik diantaranya topik Edible ,Usable atau Usable STEM. Pesrta yang tediri dari dua siswa dan seorang guru pembimbing diminta untuk membuat video untuk idea yang ditawakan dan menulis paper untuk merepresentasikan karyanya.
Diikuti oleh 33 sekolah seluruh indonesia, dengan peserta beregu sebanyak 90 regu. 15 regu di panggil sebagai finalist. Penilaian dilakukan oleh tim juri dari ATN(Australia Technology Network). ATN merupakan gabungan kerjasama lima university dari Australia diantaranya Curtin University,RMIT,University of Technology Sydney,Queensland University of Technology(QUT),dan University of south Australia.Science competition merupakan kerja sama pemerintah australia dan disponsori oleh Qantas,NS Bluescope Indonesia.
Regu matematika MAN 2 Kota Makassar yang terdiri dari Muh Muawwad dan Iyad Ramadan,keduanya dari kelas XI mipa I menawarkan deteksi dan klasifikasi penyakit cacao dengan menggunakan digital image prosessing. Iyad dan muawwad menawarkan solusi tercepat dalam deteksi penyakit cacao mengingat bahwa Sulawesi selatan adalah daerah penghasil cacao terbesar di indonesia. Selama proses penulisan iyad ramadhan dan Muawwad dibantu oleh guru supervisor Dedi Rimantho.