Makassar (Humas Makassar)– Prestasi terus kembali ditorehkan oleh MAN 2 Kota Makassar. bukan hanya dari siswanya, tapi juga dari gurunya. Kali ini Mutaillah, menjadi salah satu tim penulis dan penyusun modul Paraikatte “Bersaudara dalam Kebinekaan”. Bahkan buku modul tersebut diseminarkan di hadapan para tokoh pendidikan: kepala sekolah/madrasah, pengawas sekolah/madrasah, siswa dan perwakilan masyarakat di Balai Penelitian dan Pengembangan Agama (BLA) Kota Makassar. Jl. AP Pettarani, Selasa (21/03/2023).
Mutaillah, Guru Al-Qur’an Hadis MAN 2 Kota Makassar bersama guri lintas sekolah se-Kota Makssar Muzakkir, Syarifuddin, Muhammad Anshor Anto, Muh Fajar dan Erni Marlina lolos menjadi Penulis Modul Kebhinekaan tersebut pada seleksi yang dilakukan oleh Alumni Engagement Innovation Fund (AIEF) tahun 2022. Bekerja sama Balitbang Agama Kota Makassar dengan dukungan Atase Kebudayaan Kedubes Amerika di Jakarta.
Mutaillah saat diwawancarai tim humas menyampaikan harapan besarnya terhadap modul ini
“Buku ini kami harapkan bisa dijadikan sebagai sumber belajar untuk memperkuat pemahaman profil pelajar pancasila elemen berkebinekaan global dan buku ini bisa menjadi pendamping semua mata pelajaran,” harap peraih Doktor Tafsir UIN Alauddin.
“Buku ini menyuguhkan materi-materi terkait pemahaman karakter pelajar Pancasila, khususnya pada dimensi berkebhinekaan global,. Selain itu, guna menginternalisasi nilai-nilai budaya lokal, buku ini dirancang secara khusus untuk mengangkat kearifan lokal Sulawesi Selatan secara alamiah memiliki suku, agama, budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda,” lanjutnya.
Atase Kebudayaan Kedubes Amerikan Serikat Mary Trachok yang hadir memberikan sambutan menyampaikan harapannya terhadap kerjasama yang dibangun dengan negara-negara Asean khususnya Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dan toleransi dalam keberagaman
“Program yang dilaksanakan oleh alumni AIEF ini adalah proyek yang didanai oleh Amerika Serikat dalam rangka mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Makassar melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang melibatkan para pendidik yang luar biasa di Sulawesi Selatan. Kami mengharapkan penyebarluasnya hasil program ini ke khalayak luas untuk mencapai kebaikan yang lebih besar, karena Indonesia negara mayoritas muslim terbesar di dunia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dan mampu menyediakan platform yang toleransi, pluralitas dan inklusi beragama,” ungkapnya dalam berbahasa Indonesia.
Hadir memberikan sambutan dan sebagai panelis dalam kegiatan tersebut Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni, Dewan Pendidikan Prov Sulsel Adi Suryadi Culla, Kepala BLA Kota Makassar, Kepala Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov Sulsel, Kepala Dinas Pendidikan Prov Sulsel. (humas MAN 2 Mks/hsn)