Makassar, HUMAS KEMENAG – Gelaran upacara bendara dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang pelakasanaannya dipusatkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Makassar berlangsung khidmat, meriah dan penuh suka cita.
Upacara dihadiri Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, H. Muh. Tonang sekaligus bertindak selaku inspektur upacara. Adapun petugas upacara dari unsur guru dan tenaga kependidikan pada sejumlah Madrasah Negeri se-Kota Makassar.
Hal yang menarik pada pelaksanaan upacara kali ini adalah para peserta upacara, yakni Guru, Kepala Madrasah dan Kepala KUA se-Kota Makassar kompak mengenakan pakaian adat Bugis Makassar, sementara para pejabat Administrator lingkup Kanwil Kemenag Sulsel mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL).
“Hari ini, kita memperingati Hari Guru Nasional dengan tema besar yang sangat relevan dan penuh harapan: “Guru Berdaya, Indonesia Jaya”. Tema ini mengingatkan kita akan esensi pentingnya keberdayaan guru dalam membangun peradaban bangsa yang unggul dan bermartabat,” ucap Kakanwil Muh. Tonang dalam amanatnya membacakan sambutan Menteri Agama RI, Senin 25 November 2024.
Dalam sejarah umat manusia, lanjut Tonang, peran guru selalu menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang maju. Guru bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi pembentuk karakter, inspirator, dan penjaga nilai-nilai moral. Mereka adalah penerang yang membimbing generasi muda menuju masa depan.
“Tidak berlebihan jika kisah Kaisar Jepang, Hirohito, pasca Perang Dunia II, menggambarkan pentingnya guru sebagai kunci kebangkitan sebuah bangsa,” imbuhnya.
Di Indonesia, kata Tonang lagi, sejarah pendidikan mencatat bahwa guru adalah pilar penting dalam membangun masyarakat yang berdaya. Namun, tantangan di era modern seperti saat ini semakin kompleks. Perkembangan teknologi, derasnya arus informasi, dan dinamika sosial menuntut guru untuk beradaptasi, bahkan bertransformasi.
“Di sinilah tema Guru Berdaya, Indonesia Jaya menemukan maknanya. Guru berdaya adalah mereka yang tidak hanya memiliki kompetensi dalam bidang akademik, tetapi juga mampu menginspirasi, berinovasi, dan menjadi agen perubahan. Guru yang berdaya mampu menggunakan teknologi untuk memperkaya pembelajaran, menghidupkan nilai-nilai karakter dalam proses pendidikan, dan menjadikan dirinya teladan bagi murid-muridnya,” sebutnya.
“Ketika guru berdaya, maka Indonesia jaya bukanlah sekadar slogan, melainkan visi yang dapat diwujudkan. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki generasi muda berkarakter tangguh, berpikir kritis, dan berdaya saing global. Semua itu bermula dari tangan-tangan guru yang berdedikasi,” terangnya.
Upacara ini turut dihadiri Kepala Bagian Tata Usaha bersama sejumlah Kepala Bidang lingkup Kanwil Kemenag Sulsel. Hadir pula Kakan Kemenag Kota Makassar, para Ketua Tim lingkup Bidang Pendikan Madrasah, para pejabat eselon empat lingkup Kemenag Kota Makassar, serta para Kepala Madrasah Negeri dan Kepala KUA Kecamatan se-Kota Makassar.
Usai pelaksanaan upacara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Kakanwil Kemenag Sulsel. Seluruh peserta larut dalam suka cita bersama dengan menyantap penganan tradisional yang disediakan oleh panitia pelaksana kegiatan.
(AB)